Suku Iban merupakan salah satu sub Suku Dayak yang hidupnya tersebar di perbatasan Malaysia dan Kalimantan Barat, khususnya di perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu dan Malaysia. Umumnya, Suku Iban yang berdiam di wilayah Indonesia dikenal mempunyai pertalian darah dengan Suku Iban Malaysia.
Masyarakat suku Iban mendiami rumah-rumah panjang (rumah panjai) yang dikepalai oleh seorang "pemilik rumah" (Tuai Rumah). Seorang Tuai Rumah-lah yang mengatur kehidupan masyarakat Suku Iban di dalam Rumah Panjai.
Suku Iban mempunyai kekhasan budaya yang bisa dibedakan sub-suku Dayak lainnya misalnya dalam hal Bahasa, Alat Musik, Tarian, Kerajinan Tangan, terutama tenun ikatnya. Di antara beberapa Sub Suku yang mendiami wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Suku Iban merupakan salah satu dari dua Sub Suku Dayak selain Kantuk, yang masih mempunyai tradisi tenun ikat. Umumnya tenun ikat Suku Iban bermotif dasar naga, bunga, manusia (orang-orangan), ataupun perpaduan ketiga jenis motif dasar tersebut.
Dalam hal tenun ikat, di antara masyarakat Suku Iban dikenal empat jenis tenunan dengan tingkat kesulitan/kerumitan yang berbeda, sehingga memerlukan waktu pengerjaan yang berbeda pula.
Tenun Kebat
Tenun Kebat (ukuran maksimal 2m x 0,5m) bermotifkan bunga, manusia dan naga. warna dasarnya coklat dengan motif putih. Jenis tenunan ini paling sederhana. Biasanya seorang wanita Iban bisa menyelesaikan tenunan ini 2 lembar dalam waktu satu bulan. Harga yang biasa dijual kepada touris untuk kain tenun jenis ini biasanya dinilai sebesar Rp 800.000 perlembar dengan ukuran maksimal 2m x o,5 m.
Tenun Sidan
Tenun Sidan, dengan ukuran maksimal 2m x 0,5 m. Motifnya, bisa bunga dan orang saja. Warnanya lebih bervariasi tergantung permintaan orang yang memesannya. Pengerjaannya lebih rumit dibandingkan jenis tenunan pertama. Biasanya seorang wanita Iban bisa menyelesaikan jenis tenunan ini 1 lembar dalam sebulan dengan ukuran 2m x 0,5m. Karena lebih rumit dari yang pertama, maka kain jenis tenunan ini dijual dengan harga 1.000.000 perlembar.
Tenun Songket
Tenun Songket. Warna dan motifnya lebih bervariasi dibandingkan jenis tenunan pertama dan kedua, sehingga cara pengerjaannya pun lebih rumit dibandingan kedua jenis tenunan sebelumnya. Motif dasarnya bisa berupa Naga, Bunga, dan orang-orangan atau perpaduan ketiganya. Seorang wanita Iban bisa menyelesaikan jenis tenunan ini 1 lembar dalam waktu 4-6 bulan dengan ukuran maksimal 2m x 0,5 meter. Karena lebih rumit, kain jenis ini dijual dengan harga Rp 2.000.000 perlembar kepada para wisatawan.
Tenun Songket. Warna dan motifnya lebih bervariasi dibandingkan jenis tenunan pertama dan kedua, sehingga cara pengerjaannya pun lebih rumit dibandingan kedua jenis tenunan sebelumnya. Motif dasarnya bisa berupa Naga, Bunga, dan orang-orangan atau perpaduan ketiganya. Seorang wanita Iban bisa menyelesaikan jenis tenunan ini 1 lembar dalam waktu 4-6 bulan dengan ukuran maksimal 2m x 0,5 meter. Karena lebih rumit, kain jenis ini dijual dengan harga Rp 2.000.000 perlembar kepada para wisatawan.
Tenun Pilih Slam
Keempat, Tenun Pilih Slam (tenunan paling tua). Tidak semua wanita Iban generasi muda yang pandai menenun dengan motif, corak seperti ini. Hanya ibu-ibu generasi tua yang mampu menenun kain jenis ini. Motifnya jauh lebih rumit dan pengerjaanya jauh lebih lama. Karena langka dan rumit proses penenunannya. maka umumnya dijual dengan harga perlembar Rp 2.500.000. Biasanya seorang wanita tua mengerjakan satu kain ukuran 2m x 0,5 cm dalam waktu 1 tahun.
Salam... Saya berasal dari Pontianak dan bermaksud ingin menawarkan pakaian adat pria Iban dengan harga Rp 650.000,00, terdiri dari rompi, sirat 5m, dan 'tapu'. Kondisi pakaian masih sangat bagus dan jarang dipakai. Kain tenun Sidan sendiri yang menjadi bahan dasar pakaian ini dibuat oleh Inai saya, Gado, di Desa Langan Apan Baru, Kec. Embaloh Hulu, Kab. Kapuas Hulu. Penjualan ini dilakukan atas dasar kebutuhan finansial untuk studi saya. Bagi yang berminat, silahkan hubungi nomor hape saya di +6281221583313, pin BBM 54CE25AC, atau Whatsapp di +6289663989772. Terima kasih...
BalasHapusSalam... Saya berasal dari Pontianak dan bermaksud ingin menawarkan pakaian adat pria Iban dengan harga Rp 650.000,00, terdiri dari rompi, sirat 5m, dan 'tapu'. Kondisi pakaian masih sangat bagus dan jarang dipakai. Kain tenun Sidan sendiri yang menjadi bahan dasar pakaian ini dibuat oleh Inai saya, Gado, di Desa Langan Apan Baru, Kec. Embaloh Hulu, Kab. Kapuas Hulu. Penjualan ini dilakukan atas dasar kebutuhan finansial untuk studi saya. Bagi yang berminat, silahkan hubungi nomor hape saya di +6281221583313, pin BBM 54CE25AC, atau Whatsapp di +6289663989772. Terima kasih...
BalasHapus